Total Tayangan Halaman

Selasa, 19 Maret 2013

FRAME TYPE ONE

I. PENDAHULUAN
Frame tipe 1 merupkan bentuk pembelajaran yang dikelompokkan secara strategi kognitif. Dalam strategi ini ada beberapa karakteristik yang memberikan gambar-gambar kasar besar sebagai tampilan visual. Ada beberapa informasi yang disampaikan secara intelektual dalam frame tipe 1 ini. Beberapa materi yang akan disampaikan yaitu definisi penerapan dan contoh, dan penyajian desain / penggunaan praktis dalam pembelajaran.

II. PEMBAHASAN
A. Definisi Penerapan, dan Contoh

Frame tipe 1 merupkan rancangan materi pelajaran yang diorganisasikan dan menggambarkan sebuah gagasan yang mendasar dari suatu bahan pelajaran. Frame-tipe 1 merupakan suatu struktur bahan bacaan yang menggambarkan sebuah gagasan mendasar dari suatu bahan bacaan (“gambar besar” dapat dalam bentuk matriks). Frame-tipe 1 dapat pula mempunyai makna sebagai sebuah kisi-kisi atau matriks atau kerangka dari suatu pengetahuan. Frame-tipe 1 merupakan strategi yang sangat tepat untuk memperoleh pemahaman atas sebuah bahan bacaan.
Frame-tipe 1 dapat mewakili struktur ilmu pengetahuan yang ada dalam pikiran penulis teks ilmiah dan dapat menciptakan suatu koherensi dalam dalam sebuah teks. Lebih lanjut, frame-tipe 1 direkomendasikan sebagai cara utama dalam mengkomunikasikan ilmu pengetahuan beserta strukturnya sehingga peserta didik dapat lebih memahami materi dan belajar daripadanya. Jadi, pembelajaran merupakan proses secara keseluruhan sehingga apabila ada pembelajaran yang tidak konsisten, maka akan cepat dilupakan oleh peserta didik. Menggunakan gambaran seperti frame tipe 1 dapat membantu kita dalam berbagai cara yaitu dapat membantu memenuhi struktur mana yang dapat dikelompokkan, memperlihatkan hubungan secara detail dan konsep secara keseluruhan dan memberikan sebuah panduan kepada peserta didik apa yang ada dalam materi pelajaran tersebut. Bagaimana pun juga frame tipe 1 merupakan suatu strategi kognitif yang digunakan untuk menyusun suatu metode pengajaran untuk individual maupun kelompok. Frame tipe 1 cocok digunakan untuk tingkat sekolah SMP, SMA, dan Universitas. Contohnya yaitu pada penerapan pembelajaran sains (biologi).
Fungsi dari Frame-tipe 1 adalah :
  1. Menampakkan sebuah struktur yang pekat-padat yang di dalamnya terdapat rincian yang terorganisasikan dengan baik yang memudahkan dalam pemahaman,
  2. Memaparkan sejumlah Materi saling berhubungan yang bermakna,
  3. Menyediakan isyarat atau petunjuk bagi siswa hal-hal terpenting dari suatu bahan pembelajaran

Frame-tipe 1 dapat mengambil bentuk matriks dua dimensi atau tiga dimensi dengan menampilkan aspek-aspek penting sebagai judul baris dan kolom. Frame-tipe 1 juga dapat mengambil bentuk: (1) tujuan , rencana, tindakan , hasil; (2) Masalah, Tindakan , Hasil; (3) Klasifikasi berdasarkan hasil observasi; (4) Interpretasi hasil observasi .
a. Bentuk frame tipe 1 matriks dua dimensi
b. Bentuk frame tipe 1 matrik 3 dimensi

Contoh penerapan pada pembelajaran sains (biologi)
1. Contoh pembelajaran dengan Frame-tipe 1 dalam bentuk skema

    Gambar 1. Skeme Pengelompokan Tumbuhan Biji
2. Contoh pembelajaran dengan Frame-tipe 1 dengan menampilkan gambar besar dan deskripsi

    Gambar 2. Susunan kerangka pada manusia
3. Contoh pembelajaran dengan Frame-tipe 1 dengan menampilkan gambar bentuk siklus
    Gambar 3. Siklus daur hidup paku dan siklus hidup ubur-ubur
4. Perhatikan ilustrasi gambar di bawah ini dalam pembelajarn mata pelajaran biologi dengan matriks dua dimensi. Terdapat label ide pokok dari kolom dan baris yang informasi tentang hubungan seluruh ide untuk dimasukan dalam tempat yang kosong pada matriks tersebut. Informasi dapat terdiri dari kenyataan, konsep, diskripsi, penjelasan, proses dan prosedur.
Contoh pembelajaran dengan Frame-tipe 1 dalam bentuk matriks dua dimensi
Gambar 4. Perbedaan antara eritrosit, leukosit dan trombosit

5. Contoh pembelajaran dengan Frame-tipe 1 dalam bentuk studi laboratorium
    Gambar 5. Prosedur/ proses kegiatan untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum
6. Contoh pembelajaran dengan Frame-tipe 1 dalam bentuk proses
     Gambar 6. Proses terjadinya hujan asam


B. Penyajian Desain / Penggunaan Praktis Dalam Pembelajaran
Kondisi yang tepat untuk menggunakan frame- tipe 1
1. Tepat untuk tugas-tugas yang bersifat integratif (bersifat holistik, informasi dengan jumlah relatif besar). Dengan Integrative/menggabungkan dapat membantu agar tugas-tugas pembelajaran yang sebagian besar bersifat holistic/menyeluruh atau membantu intelektual mengelola jumlah informasi yang relatif besar.
2. Tepat untuk jenis ilmu pengetahuan: deklaratif (informasi verbal: fakta, konsep, generalisasi); prosedural (keterampilan intelektual: pembedaan konsep, hukum, & hukum-hukum tingkat tinggi;
3. Tepat untuk ilmu pengetahuan dengan struktur sedang/menengah dan dalam konten chunking pada strategi serbaguna dan untuk kondisi strategi lainnya.

C. Bagaimana menyusun frame tipe 1?

  1. Langkah pertama yaitu melihat materi-meteri dalam pembelajaran untuk menemukan ide pokok, konsep dan prinsip.
  2. Langkah kedua, merancang dari materi pelajaran, materi tersebut harus ditulis dan dan diatur mengikuti frame dan strukturnya. Jika penulis materi mengikuti kerangka tersebut dalam cara-cara horizontal (baris) dan vertical (kolom) dapat menjadi hal yang utama.
  3. Langkah ketiga, adalah memutuskan apakah bahan tersebut perlu menggunakan matrik atau tidak
  4. Langkah keempat adalah menggambarkan kerangka dan menamai atau melabeli kolom dan baris tersebut.


D. Kapan Seharusnya Frame Tersebut Digunakan?
Frame membantu para pebelajar dalam proses pembelajaran pada awal pembelajaran, selama proses pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran (selama pengulangan). Dalam frame dikembangkan selama pembelajaran tersebut dan dapat digunakan untuk belajar dan pengulangan.
Para siswa dapat belajar untuk membuat frame. Frame tersebut dapat merupakan suatu variasi dalam pelajaran sejarah, ilmu sosial, kedokteran dan biologi.
Kita perlu mempelajari bermacam-macam strategi kognitif tidak hanya karena semua strategi sesuai bagi semua isi, tapi juga karena para siswa perlu untuk mempelajari semua strategi untuk menjadi kecerdasan metakognitif. Strategi yang sesuai untuk karakter materi, termasuk struktur, mungkin dapat menghindarkan rasa bosan karena strategi yang lain mungkin akan lebih sesuai sebagai satu materi yang baru. Guru perlu memberikan pembelajaran yang meliputi latihan-latihan. Tujuan penting adalah kecanggihan metakognitif
Frame tersebut dapat membantuan bagi kelompok diskusi, baik dalam penyusunan frame tersebut dan melengkapi frame. Frame dapat memberikan penekanan pada penciptaan ide dan evaluasi baik secara individu maupun kelompok. Untuk penulisan, frame tersedia untuk membantu beberapa keperluan penulis baru. Para guru saat ini menggunakan frame cerita sebagai satu bantuan untuk pengajaran menulis. Pembuatan frame mempermudah dalam penulisan.

D. Hibridisasi
Frame-tipe 1 dapat dikombinasikan dengan strategi yang lainnya. Siswa dapat menggunakan frame sebagai perbandingan, khususnya jika materi tersebut meliputi frame yang cukup konkret. Ketika dalam pembelajaran materi tersebut tidak dapat dibandingkan, para siswa mungkin akan menggunakan hafalan.
Frame-tipe 1 direkomendasikan sebagai cara utama dalam mengkomunikasikan ilmu pengetahuan beserta strukturnya sehingga peserta didik dapat lebih memahami materi dan belajar.


III. PENUTUP
Frame-tipe 1 merupakan suatu struktur bahan bacaan yang menggambarkan sebuah gagasan mendasar dari suatu bahan bacaan (“gambar besar” dapat dalam bentuk matriks). Frame-tipe 1 dapat pula mempunyai makna sebagai sebuah kisi-kisi atau matriks atau kerangka dari suatu pengetahuan.
Frame-tipe 1 merupakan strategi yang sangat tepat untuk memperoleh pemahaman atas sebuah bahan bacaan. Frame-tipe 1 dapat mewakili struktur ilmu pengetahuan yang ada dalam pikiran penulis teks ilmiah dan dapat menciptakan suatu koherensi dalam dalam sebuah teks. Lebih lanjut, frame-tipe 1 direkomendasikan sebagai cara utama dalam mengkomunikasikan ilmu pengetahuan beserta strukturnya sehingga peserta didik dapat lebih memahami materi dan belajar daripadanya.

Tidak ada komentar: