Total Tayangan Halaman

Selasa, 19 Maret 2013

KREATIVITAS DAN PENGEMBANGAN KREATIVITAS MENURUT AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 YANG DIIMPLEMENTASIKAN DALAM TAMAN KANAK-KANAK (TK)

LATAR BELAKANG

“… dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apa pun dan Dia Allah memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur” (Q.s. An-Nahl [16]: 78).

Dalam paper ini, penulis mengambil tema pengembangan kreativitas menurut Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 78 yang diimplementasikan dalam pendidikan taman kanak-kanak. Surat An-Nahl ayat 78 telah dapat dijadikan patokan dalam pengembangan kreativitas bagi anak-anak yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Hal ini dikarenakan dalam surat tersebut menekankan kemampuan manusia yakni akal (kognisi), indra (afeksi), dan nurani (hati). Tiga komponen itulah yang akan mempengaruhi perilaku seorang anak(psikomotorik), sehingga dalam awal pendidikannya yaitu pada masa pra sekolah (masa taman kanak-kanak) ke¬tiga potensi tersebut harus dikem¬bangkan secara seimbang. Apabila salah satu dari ketiga potensi itu tidak seimbang maka seseorang akan tumbuh secara tidak normal.
Semua kemampuan yang Allah SWT berikan (sesuai dengan Q.S An-Nahl : 78) tersebut dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan kreativitas manusia khususnya kreativitas seorang anak. Pada masa kanak-kanak merupakan masa pembentukan sikap initiative versus guilt (inisiatif dihadapkan pada rasa bersalah). Anak-anak yang mendapat lingkungan pengasuhan dan pendidikan yang baik, akan mampu mengembangkan sikap kreatif; antusias untuk bereksplorasi, bereksperimen, berimajinasi, serta berani mencoba dan mengambil resiko. Namun, semua itu bergantung pada lingkungan belajar anak; apakah memang kondusif untuk mencapai perkembangan tersebut atau tidak. Bila pada usia tersebut otak anak tidak mendapatkan rangsangan yang maksimal maka otak anak tidak akan berkembang secara optimal sehingga pada masa tersebut sangatlah penting untuk merangsang pertumbuhan otak anak dengan memberikan perhatian terhadap kesehatan anak, penyediaan gizi yang cukup, dan pelayanan pendidikan
Dunia anak adalah dunia bermain, dan belajar dilakukan dengan atau sambil bermain yang melibatkan semua indra anak. Jadi, sistem pembelajaran di taman kanak-kanak harus dilakukan dengan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak yaitu melalui bermain dan melakukan aktivitas-aktivitas menarik yang dapat merangsang dan memupuk kreativitas anak sesuai dengan potensi yang dimiliki untuk pengembangan dirinya sejak usia dini. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.

ALASAN PEMILIHAN JUDUL

Dalam paper ini penulis mengambil judul “Kreativitas dan Pengembangan Kreativitas Menurut Al-Qur’an Surat An-Nahl Ayat 78 yang Diimplementasikan dalam Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK)” karena kreativitas manusia seharusnya dikembangkan sadini mungkin. Oleh sebab itu, lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap pengembangan kreativitas anak samasa anak tersebut belum bersekolah. Dan saat masa sekolah yang dimulai pada masa pra sekolah, pendidikan taman kanak-kanaklah yang berperan dalam usaha mengembangkan kreativitas dan kemampuan anak agar perkembangannya dapat terjadi seoptimal mungkin.
Pengembangan kreativitas tersebut harus diusahakan sejak usia dini karena daya pikir anak pada usia-usia dini belum terkontaminasi dengan banyak hal/persoalan sehingga perlu adanya penanganan dan pendidikan yang tepat untuk menanamkan kreativitas dan cara berfikirnya agar pada usia-usia selanjutnya anak dapat tetap berfikir secara positif dan kreatif. Penanaman cara berfikir dan kreativitas seseorang pada usia dini akan menjadi dasar pada usia-usia selanjunya dan sangat berpengaruh terhadap daya pikir dan kreativitasnya setelah ia dewasa.

Tidak ada komentar: