Mungkin
pertanyaan itu ya yang terlintas di benak anda saat mendengar kata tentang
Inklusi... sebenarnya pendidikan inklusi itu apa sih?
Pendidikan
inklusi merupakan model pendidikan dimana dalam satu sekolah melayani anak-anak
non ABK /anak normal dan anak berkebutuhan khusus (ABK), supaya anak-anak
berkebutuhan khsusus ini dapat memperoleh pelayanan di sekolah-sekolah yang
paling dekat dengan tempat tinggalnya bersama anak-anak normal lainnya.
Pelayanan pendidikannya pun harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
peserta didiknya. Jadi tidak ada alasan bahwa ABK tidak bersekolah karena
sekolahnya jauh lah atau malu sekolah di SLB lah atau alasan-alasan lainnya
deh...
Bila
benar-benar ditelaah secara mendalam, tujuan dari pendidikan inklusi merupakan
tujuan yang sangat mulia, karena pemerintah sudah memikirkan mengenai
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi warga negara Indonesia tanpa
terkecuali. Jadi gak pandang bulu baik yang anak berkebutuhan khusus (ABK),
anak normal, dari suku mana pun, agamanya apa aja boleh masuk di sekolah
inklusi ini, dari golongan sosial ekonomi mana aja boleh masuk di sekolah ini.
Sungguh sangat mulia jika semua sekolah di Indonesia sudah menerapkan
pendidikan inklusi.
Pada
awalnya saat sekolah inklusi itu mulai buming di Solo, saya sebagai guru SLB
saat itu kurang yakin dan kurang percaya terhadap layanan pendidikan inklusi.
Saya berpikir, menangani anak normal dalam satu kelas saja sangat banyak
kendala yang dialami, bagaimana jadinya saat anak berkebutuhan khusus dengan kebutuhan
yang berbeda dan kompleks harus masuk dalam kelas yang sudah memiliki banyak
masalah itu. Itu saya lihat dari sudut pandang saya sebagi guru SLB yang
notabennya di sekolah kami itu melayani anak berkebutuhan khusus secara
intensif dengan kelas one on one.
Mungkin
pandangan beberapa orang tua pun bisa seperti itu, bahkan kadang orang tua ada
yang berfikir jangan-jangan saat di kelas inklusif anak saya tidak
diperhatikan, atau anak saya menjadi bahan olok-olokan teman-temannya, atau
anak saya akan melakukan hal-hal yang mengganggu teman-temannya yang lain dan
ketakutan-ketakutan lain yang biasanya membayangi sebagian orang tua.
Wajarlah
sebagai orang tua khawatir terhadap pendidikan dan perkembangan anaknya.
Sebagai guru pun saya khawatir dan sangat menyyangkan bila anak berkebutuhan
khusus memperoleh layanan pendidikan yang salah atau kurang sesuai, sebab
potensi yang dimilikinya menjadi tidak tergali dan tidak dapat berkembang
secara optimal.
Nah,
mulai saat ini kita harus mengubah pandangan negatif tentang sekolah inklusi
tersebut, sebab pada dasarnya adanya sekolah inklusi memiliki tujuan yang sangat
mulia yaitu seperti yang sudah saya sampaikan di atas sehingga tidak ada lagi
diskriminasi antara anak berkebutuhan khusus dengan anak non ABK. Yang perlu
diingat adalah bahwa tujuan pendidikan yaitu menyiapkan anak hidup secara wajar
dan layak di masyarakat, bukan malah memisahkan mereka dari kehidupan
masyarakat normal.
Dengan
keanekaragaman peserta didik yang ada di sekolah inklusi akan menjadikan mereka
lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya dan lebih menghargai keberagaman
(bagi anak normal). Sementara bagi anak berkebutuhan khusus, mereka akan
belajar bersosialisasi, berinteraksi, dan belajar dari orang lain sebab
bagaimana pun kondisi mereka pada akhirnya mereka akan tetap kembali ke
masyarakat.
Lalu
bagaimana pelaksanaan pendidikan inklusi di Indonesia saat ini?
Pada
kenyataannya memang sekolah inklusi di Indonesia belum merata. Buktinya saya ke
luar Pulau Jawa dikit aja, banyak yang belum tau Inklusi itu apa sih...
Pelayanan
pendidikannya juga masih terbatas karena memang sangat banyak yang perlu
disiapkan mulai dari Sumber daya manuasianya, sarana prasarana, fasilitas, dan
kesiapan masyarakat untuk menerima kehadiran sekolah inklusi di sekitar mereka.
(lain waktu akan kita bahas satu per satu). Mari kita terus mendukung upaya
pemerintah dalam mengembangkan sekolah inklusi ini, jangan dicemooh... Ini
adalah niatan mulia dan salah satu upaya meningkatkan mutu serta kualitas
pendidikan di Indonesia.
Bagi
orang tua yang akan menyekolahkan anaknya di sekolah inklusi sedikit saran saya
pilihlah sekolah inklusif yang benar-benar sudah memberikan pelayanan inklusif
secara maksimal. Kenali sekolahnya, lihat SDM yang ada di dalamnya, lihat
sarana prasarana serta fasilitas yang ada sudah memenuhi untuk kebutuhan
pendidikan anak anda atau belum, dan berpartisipasilah secara aktif dalam
penyusunan program individual anak, dan pantaulah setiap perkembangan anak
anda. Jangan sampai orang tua hanya menuntut sekolah saja tanpa turut berperan
aktif mengembangkan potensi anak. Mulailah mengadakan komunikasi dan kerjasama
yang baik antara anda sebagi orang tua dan pihak-pihak terkait di sekolah.
Melalui
komunikasi dan kerjasama yang baik antara semua pihak, perkembangan dan potensi
anak anda akan mengalami peningkatan yang Luar Biasa.... :)
4 komentar:
Tanks...
Mantab tulisannya.
Tp yg jd masalah saat ini,,bukan pihak ekstern dlm hal ini bs sy katakan orang tua atau wali murid ato guru sekolah reguler yg tdk mendukung pendidikan inklusif tp malah guru" yg berlatar belakang PLB yg underestimate thdp inklusif.
Pdhal ini mnjd salah satu solusi yg positif antara lain membludaknya jumlah siswa di SLB dan pasifisme ortu ABK.
Majukan dunia pendidikan luar biasa.
Trimakasih rio udah mau berkunjung ke blog ku..
Nah klo permasalahannya ada pada guru2 PLB sendiri,, ya kita perlu membantu mengubah cara pandang mereka terhadap sekolah inklusif.. Kita dsini berjuang buat ABk.. Klo ada yg terbaik buat mreka marilah kita dukung.
Mungkin ada yg beranggapan sekolah inklusif bisa menjadi saingan buat SLB.. Padahal tidak seperti itu.. SLb tetap diperlukan...
Ada jg yg branggapan sekolah inklusif masih kurang ini itu.. Nah makanya kita terus dukung biar smua bisa berjalan sesuai yg diharapkan..
Mari kita terus berjuang untuk pendidikan luar biasa dan untuk anak-anak ABK...
company website double dildos,wolf dildo,dildos,penis sleeves,couples sexy toys,finger vibrator,Rabbit Vibrators,sex chair,horse dildo top article
Posting Komentar