Total Tayangan Halaman

Selasa, 19 Maret 2013

ARCF (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction)


MENGANALISIS BAHAN AJAR BERDASARKAN ARCF

Dalam penyususnan bahan ajar harus terdapat beberapa aspek yaitu ARCS. Berikut adalah analisis bahan ajar yang memuat ARCS. Model pembelajaran ARCS terdiri dari empat komponen. Keempat komponen model pembelajaran ARCS tersebut yaitu sebagai berikut:
A.      Attention (perhatian)
Perhatian adalah bentuk pengarahan untuk dapat berkonsultasi/ pemusatan pikiran  dalam menghadapi siswa dalam peristiwa proses belajar mengajar di kelas. Perhatian dapat berarti sama dengan konsentrasi, dapat pula menunjuk pada minat ”momentain” yaitu perasaan tertarik pada suatu masalah yang sedang dipelajari.
Konsentrasi/perasaan siswa dan minat dalam belajar bisa dilihat dari siswa yang perasaannya senang akan membantu dalam konsentrasi belajarnya dan sebaliknya siswa dalam kondisi tidak senang maka akan kurang berminat dalam belajarnya dan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi terhadap pelajaran yang sedang berlangsung.
Dalam bahan ajar  aspek attention yang dapat dihadirkan misalnya:
11.    Dengan adanya berbagai gambar berwarna yang menarik serta penggunaan kalimat yang sangat menyatu dengan pembaca. Pemberian gambar merupakan aspek rangsangan visual yang dapat menarik perhatian pembaca. Sedangkan kalimat-kalimat yang digunakan merupakan bentuk kalimat semi formal yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa yang membaca akan terbawa dalam suasana belajar yang menyenangkan.
22.      Selain itu kalimat-kalimat yang dramatic dalam mengawali suatu materi juga sangat diperlukan agar siswa lebih tertarik untuk membaca dan bertahan lama untuk mau menyelesaikan kegiatan membaca tanpa alasan bosan. Pembrian pertanyaan-pertanyaan seputar pengalaman siswa pun akan sangat membantu siswa untuk semakin tertarik dan semakin mengarahkan siswa pada materi yang  harus dikuasainya, sebab pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat menekankan pada keterlibatan siswa. Penyajian materinya pun bervariasi dengan tampilan yang berwarna dan penyajian materi yang sangat mudah untuk dimengerti oleh siswa.
33.      Dalam bahan ajar penulis perlu berusaha untuk selalu mengaktifkan siswa dengan memberikan berbagai kegiatan sederhana yang menyenangkan tetapi tak lepas dari tujuan pembelajaran. Dengan adanya banyak kegiatan merangsang siswa untuk aktif mencoba hal-hal baru dan menemukan jawaban dari tujuan pembelajaran setelah melakukan kegiatan-kegiatan yang di sarankan. Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan secara langsung oleh siswa, tentu siswa akan lebih lama dalam mengingat materi yang dipelajarinya. Dengan kegiatan ini juga bertujuan untuk lebih mengaktifkan siswa dalam belajar dan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
44.      Dengan penyajian yang bervariasi seperti penyajian dengan menggunakan frame, chunking juga akan sangat membantu siswa dalam pemahaman serta mengingat materi-materi yang ia pelajari. 
55.      Pemberian contoh dalam  materi ini pun dipilih contoh-contoh yang sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Contoh-contoh diambil dari lingkungan siswa sehingga diharapkan siswa akan lebih cepat memahami materi dan lebih lama dalam mengingat materi yang dipelajari. Hal ini dikarenakan contoh dari pengalaman siswa akan lebih mudah untuk dimengerti dan diingat siswa. 

B.     Relevance (relevan)
Relevance yang dimaksud di sini dapat diartikan sebagai keterkaitan atau kesesuaian antara materi pembelajaran yang disajikan dengan pengalaman belajar siswa. Dari keterkaitan atau kesesuaian ini otomatis dapat menumbuhkan motivasi belajar di dalam diri siswa karena siswa merasa bahwa materi pelajaran yang disajikan mempunyaai manfaat langsung secara pribadi dalam kehidupan sehari-hari siswa. Motivasi siswa akan bangkit dan berkembang apabila mereka merasakan bahwa apa yang dipelajari itu memenuhi kebutuhan pribadi, bermanfaat serta sesuai dengan nilai yang diyakini atau dipegangnya. Strategi untuk menunjukan relevensi dalam bahan ajar ini adalah sebagai berikut:
11.      Menyampaikan kepada siswa apa yang dapat mereka peroleh dan lakukan setelah mempelajari materi pembelajaran ini dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Dalam bahan ajar yang penulis susun pun dijelaskan terlebih dahulu tujuan dari materi yang akan dipelajari siswa sehingga siswa dapat benar-benar memiliki gambaran tentang apa yang akan dipelajarinya serta manfaat materi tersebut utuk dipelajari. 
Selain tujuan yang ada di setiap awal bab, penulis juga perlu memberikan tujuan yang jelas di setiap awal kegiatan. Tujuan-tujuan yang diberikan pada awal materi maupun awal kegiatan harus memiliki relevansi dengan kegiatan yang dilakukan misalnya kegiatan tentang “membuktikan bahwa semua makhluk hidup bernapas” disana disebutkan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk membuktikan bahwa semua makhluk hidup bernapas. Relevasi dari kegiatan ini yaitu siswa diminta untuk melakukan kegiatan meniup ke kaca kemudian dilihat hasilnya. Untuk pembuktian mengenai tumbuhan juga bernapas, siswa diminta untuk melakukan kegiatan menutup tumbuhan dengan plastic bening. Disini kita melihat adanya relevansi antara tujuan dan kegiatan yang dilakukan. Selain itu relevansi ini terdapat pula dalam kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa dapat dengan mudah mencari bahan/alat kegiatan dan mudah untuk memahami materi setelah melakukan kegiatan tersebut.
22.      Menjelaskan manfaat pengetahuan, keterampilan atau sikap serta nilai yang akan dipelajari dan bagaimana hal tersebut dapat diaplikasikan dalam pekerjaan dan kehidupan nanti. misalnya, Pada bahasan tentang kebutuhan makhluk hidup akan air diberikan penjelasan bahwa air sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Untuk aplikasi dalam kehidupan sehari-hari penulis menyarankan kepada para siswa apabila memiliki hewan peliharaan maupun tanaman hias di rumah harus secara teratur disiram atau diberi minuman agar dapat bertumbuh dengan baik dan tidak mati. Begitu pula  tentang kebutuhan makhluk hidup akan cahaya matahari, penulis menyarankan kepada siswa agar bila menanam tanaman tanamlah pada tempat terbuka yang cukup cahaya matahari, sebab tumbuhan memerlukannya untuk memasak makanan.
33.      Memberikan contoh, latihan atau tes yang langsung berhubungan dengan kondisi siswa. Dalam pemberian contoh, penulis selalu berusaha untuk memberikan contoh-contoh dari lingkungan yang terdekat dengan siswa dan yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-harinya. Misalnya penulis sengaja memberikan visualisasi gambar salah satu jenis makhluk hidup yang sering dijumpai siswa yaitu ayam, kemudian penulis mengilustrasikan tentang kehidupan dan tingkah laku ayam tersebut mulai dari saat mencari makanan, bagaimana bila ayam tersebut bertemu dengan lawan jenisnya, sampai bagaimana ayam tersebut berkembang biak. Dengan memberikan contoh-contoh dari lingkungan sehari-harinya diharapkan siswa dapat lebih mudah untuk memahami materi pelajaran.

C.    Confidence (percaya diri)
Demi membangkitkan kesadaran yang kuat di dalam proses belajar mengajar siswa yang selama ini lebih banyak dikuasai guru (teacher’s centered) dan lebih memproduk penghafal kata-kata bukan pada kemampuan bagaimana belajar dan akhirnya setelah siswa tamat tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak ada kemampuan “problem solving” di tengah masyarakat yang plural heterogen dan banyak masalah, maka guru harus menggunakan strategi yang efektif.
Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam penyususnan bahan ajar ini adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dengan memperbanyak pengalaman siswa. Dalam penyususnan bahan ajar ini penulis menyusun materi pembelajaran agar dengan mudah dipahami maka penulis memberikan berbagai ilustrasi gambar yang relevan, materinya di urutkan dari materi yang mudah ke sukar. Dengan demikian, siswa  merasa mengalami keberhasilan sejak awal proses pembelajaran.
2.      Dalam penyusunan kegiatan pembelajaran dilakukan ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga siswa tidak dituntut untuk mempelajari terlalu banyak konsep baru dengan sekaligus. Jadi pemberian contoh-contoh dimulai dari memberikan contoh-contoh dari kehidupan siswa atau dari hal-hal yang pernah dialami siswa. Sehingga siswa tidak akan merasa terlalu berat saat diberi sedikit demi sedikit suatu konsep baru. misalnya tentang kebutuhan akan cahaya matahari. Penulis terlebih dahulu menyebutkan kegunaan cahaya matahari untuk manusia karena setiap siswa akan merasakan kegunaan tersebut misalnya untuk mengeringkan pakaian yang basah, untuk menghangatkan tubuh kita. Setelah itu barulah penulis menyebutkan kegunaan matahari untuk tumbuhan. Disini penulis memberikan suatu konsep baru tentang fotosintesis yang membutuhkan cahaya matarari. Dengan pemberian konsep baru yang tidak langsung banyak diharapkan siswa lebih dapat memahami apa yang dipelajarinya.
3.      Meningkatkan harapan untuk berhasil, hal ini dapat dilakukan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan kriteria tes pada awal pembelajaran. Hal ini akan membantu siswa mempunyai gambaran yang jelas mengenai apa yang diharapkan. 
4.      Menumbuhkan  kepercayaan diri siswa dengan menganggap siswa telah memahami konsep ini dengan baik serta menyebut kelemahan siswa sebagai hal-hal yang masih perlu dikembangkan. 

D.    Satisfaction (kepuasan)
Kepuasan yang dimaksud di sini adalah perasaan gembira, perasaan ini dapat menjadi positif yaitu timbul kalau orang mendapatkan penghargaan terhadap dirinya. Perasaan ini dapat meningkat kepada perasaan percaya diri siswa nantinya dengan membangkitkan semangat belajar diantaranya dengan: mengucapkan “baik”, “bagus” dan seterusnya bila peserta didik menjawab /mengajukan pertanyaan. Dalam bahan ajar ini penulis juga berusahan untuk menghadirkan pujian-pujian seperti itu agar siswa dapat benar-benar merasa puas dengan hasil belajarnya.  Ada semacam interaksi dengan siswa yaitu saan memberikan pertanyaan kepada siswa. Penulis menganggap siswa telah mengetahui konsep tersebut sehingga penulis memberikan pijian dengan jawaban “ya benar sekali”. Dengan pujian-pujian seperti ini diharapkan siswa dapat merasa senang untuk belajar.

Tidak ada komentar: